dua celoteh sepi

senandung sepi

bukan sekedar jawaban ya atau tidak yang kubutuhkan

untuk menapikan lirih sepi yang mendera saat hari-hari ketidakpastian

sebab jawaban bisa jadi hasil contekan dari primbon basi

atau saduran dari laman maya yang  biasa di singgahi

ya atau tidak adakalanya merupakan manipulasi rekayasa seperti jawaban koruptor saat diwawancarai

siluet telanjangmu malah menutupi aliran kapiler-kapiler pemacu rindu dalam urat tubuhku yang mulai beku

rendezvous di bawah temaram rembulan yang memberi warna jingga pada mukamu malah membuatku terkapar kegerahan

menunggumu menyodorkan jari-jari lentik untuk ku tuntun menuju pelaminan menjadi keniscayaan yang kutitipkan pada mimpi-mimpi sakral

melihatmu tertawa adalah membunuh karakter dalam lakon yang kutulis pada sebuah buku yang kusimpan dalam rak imajinasiku

kucoba melepaskan topeng warna-warni yang selalu tersenyum merayuku saat dahaga mu kupuaskan dengan sekantong surga dunia

menghapus jejakmu mungkin bisa lebih sulit daripada memindahkan istana bilqis dalam kerjapan mata

tapi kali ini kau jangan berharap aku akan menangis dalam tepi kuburan yang kugali untuku nanti

lonely river

waiting for strike

bukan merindukan bulan

sang pungguk sedang merindukan bulan dalam pelukan !!!”

suara itu berkali-kali meneror otakku, dari balik sudut-sudut ketakutan

BUKAN,

sang pungguk hanya merindukan nyanyian tentang keindahan

menebarkan harmoni cinta dalam orkestra kerinduan sebuah swarga

sang pungguk sedang menantikan kehangatan rembulan dalam genggaman !!!”

suara itu terus menerus mencecar  langkahku, dari balik sisi-sisi kegelapan

TIDAK,

sang presiden pun hanya mampu impikan bulan dalam istanananya

sang astronom pun hanya mampu bayangkan bulan dalam laboratoriumnya

bahkan mungkin sang astronot pun hanya sanggup menginjakan kakinya di kulit rembulan

hanya pemuja keindahan akan malam temaram

yang dapat menggenggam rembulan dalam kehangatan

goapengap,akhiragustus2010

1 Komentar (+add yours?)

  1. amelia
    Agu 31, 2010 @ 18:17:08

    dengan kesabaran nya suatu hari si pungguk itu akan mendapatkan apa yang diinginkan…

    Balas

Tinggalkan Balasan ke amelia Batalkan balasan