kamana..?
galatik nu wayah kamari ngageleber
disisi pasir mangsa lingsir ngulon !!
ngahaleuang
ngelak teu eureun-eureun..
…naha cape?
atawa poho jalan?
ngan simpe nu maturan
ngijih kamari….
saling memberi saling berbagi
10 Apr 2012 Tinggalkan komentar
in PUISI/POETRY, SERBA-SERBI Tag:puisi tengah peuting, sunda puisi
kamana..?
galatik nu wayah kamari ngageleber
disisi pasir mangsa lingsir ngulon !!
ngahaleuang
ngelak teu eureun-eureun..
…naha cape?
atawa poho jalan?
ngan simpe nu maturan
ngijih kamari….
29 Sep 2010 Tinggalkan komentar
in PUISI/POETRY
gombalku wujudKan rinduku
maukah kau menolongku, mon amor
hentikan waktu sejenak agar aku tak tersedak
menahan letupan yang kian deras
terus menggelagak kejam meledakan paru-paru
sesak ini tak bisa kutahan terus memaksa
memuntahkan lava kerinduan yang terpendam
saat waktu rela tak berpendar
biarkan aku memasuki ruang tersisa
dalam dadamu kubangun istana
andai nanti waktu melaju kembali
mari bersama mengejar pagi
kegombalan ini tak akan basi
goapengap092010
kurindu kuilusi rinduku
Kau tahu..
rinduku telah melaju bersama waktu…
sedari kemarin dulu kutautkan dalam bisu..
dalam diam sepenuh jiwa aku memuja..
tanpa kata kuhela napas resah menghiba..
dalam sepi segenap hati aku membuai mimpi..
masihkah kau mendengar sebuah melodi?….
ataukah aku sedang menunggu sewujud ilusi?…
goapengap092010
rindu ini penuh tanda baca
terbujur aku di kegersangan malam
kehilangan makna di tumpukan sampah kata
baris baris mantra melepuh teriris miris
ritual ini dipenuh coretan kontradiksi
puisi ini mungkin jadi tak berarti
dikepalaku ribuan aksara terus berhamburan
tumpah ruah diatas meja tua kecoklatan
jadi puing-puing kolase dan puntung rokok
dan bait bait sepi itu terus memaksa bicara
kini tintaku terprovokasi oleh halusinasi
menuntunku dengan peta penuh tanda baca
sedang dirimu terus menjauh
dimanakah wujudmu kekasih?
goapengap092010
kumbang in love
satu persatu…
bunga-bunga mulai bertebaran..
mekar mewangi tersaji warna-warni..
silih berganti taburkan pesona mewangi..
oh… lembahku kini jadi tak sepi…
dan kumbang-kumbang itu mulai datang
kepakkan sayap nyanyikan lagu perang
adalah aku si raja kumbang…
sang penguasa lembah ahli berperang..
menarilah bersama dalam lembahku..
mari kutunjukan mawar terindah..
bunga impianku..
karena akulah si pecinta sejati..
penjaga mawar impian dewa-dewi…
goapengap092010
29 Agu 2010 1 Komentar
senandung sepi
bukan sekedar jawaban ya atau tidak yang kubutuhkan
untuk menapikan lirih sepi yang mendera saat hari-hari ketidakpastian
sebab jawaban bisa jadi hasil contekan dari primbon basi
atau saduran dari laman maya yang biasa di singgahi
ya atau tidak adakalanya merupakan manipulasi rekayasa seperti jawaban koruptor saat diwawancarai
siluet telanjangmu malah menutupi aliran kapiler-kapiler pemacu rindu dalam urat tubuhku yang mulai beku
rendezvous di bawah temaram rembulan yang memberi warna jingga pada mukamu malah membuatku terkapar kegerahan
menunggumu menyodorkan jari-jari lentik untuk ku tuntun menuju pelaminan menjadi keniscayaan yang kutitipkan pada mimpi-mimpi sakral
melihatmu tertawa adalah membunuh karakter dalam lakon yang kutulis pada sebuah buku yang kusimpan dalam rak imajinasiku
kucoba melepaskan topeng warna-warni yang selalu tersenyum merayuku saat dahaga mu kupuaskan dengan sekantong surga dunia
menghapus jejakmu mungkin bisa lebih sulit daripada memindahkan istana bilqis dalam kerjapan mata
tapi kali ini kau jangan berharap aku akan menangis dalam tepi kuburan yang kugali untuku nanti
bukan merindukan bulan
“sang pungguk sedang merindukan bulan dalam pelukan !!!”
suara itu berkali-kali meneror otakku, dari balik sudut-sudut ketakutan
BUKAN,
sang pungguk hanya merindukan nyanyian tentang keindahan
menebarkan harmoni cinta dalam orkestra kerinduan sebuah swarga
“sang pungguk sedang menantikan kehangatan rembulan dalam genggaman !!!”
suara itu terus menerus mencecar langkahku, dari balik sisi-sisi kegelapan
TIDAK,
sang presiden pun hanya mampu impikan bulan dalam istanananya
sang astronom pun hanya mampu bayangkan bulan dalam laboratoriumnya
bahkan mungkin sang astronot pun hanya sanggup menginjakan kakinya di kulit rembulan
hanya pemuja keindahan akan malam temaram
yang dapat menggenggam rembulan dalam kehangatan
goapengap,akhiragustus2010
14 Agu 2010 Tinggalkan komentar
in PUISI/POETRY
kedatanganmu kusambut
kedatanganmu kusambut di cafe ini
dengan suka cita dan segenap cinta
setahun sudah aku memanti hadirmu
di cafe ini selalu kutanam rindu
kupeluk hari-hari bersamamu
dengan setangkup rasa takut
tahun depan aku tak berada di cafe ini.
mari nikmati makanan cinta kita
dinda, mari kita nikmati semangkuk kurma
sajian pembuka selepas berpuasa
ajaklah anak-anak kita untuk bersila
tuntunlah mereka untuk berdo’a
semoga lapar dan dahaga kita jadi pahala
hilang sudah lapar-dahaga mu
hilang sudah lapar-dahagamu, anak-anaku
setelah seharian merajuk dan sedikit cemberut
kini kau ceria menikmati sajian yang tak kau makan
petasan dan kembang api itu membuatmu kenyang
kulihat bola matamu berbinar saat sumbu kau nyalakan
tapi kenapa kau dan aku mesti tutup telinga untuk menikmatinya?
14 Agu 2010 Tinggalkan komentar
in PUISI/POETRY
13 Jul 2010 Tinggalkan komentar
in PUISI/POETRY
nyanyian sunyi
renda-renda yang kau buat
menghiasi baju pengantinku
begitu indah dengan rajutan benang keemasan
kini baju itu tergeletak di sudut kamar
kusut
kedinginan
lapuk dimakan rayap yang kelaparan
dan nyanyian sunyi itu selalu mengingatkanku
pada renda renda indah yang pernah kau buat dalam baju pengantinku
25 Jun 2010 Tinggalkan komentar
in PUISI/POETRY
sajak hatiku
karena puisi menjadi isi hati
bukan sebuah intimidasi
maka kopi adalah harmoni
bukan harga mati
karena sajak adalah perahu kata-kata
bukan cerita huru-hara
maka nada mengolah aksara
bukan fatamorgana
goapengap,juni10
percakapan kita malam itu
percakapan kita malam itu
adalah percakapan dua hati yang sepi
mengisi mimpi yang hampir mati
memompa asa yang hampir sirna
kerisauan yang kau takutkan adalah
dahaga yang kurasakan telah
membungkus seonggok raga rapuh
dalam ranjang keniscayaan yang
menanti kehangatan dekapanmu
percakapan kita malam itu
memecah keheningan dua jiwa yang lara
membasahi daun daun yang mengering
menyirami ladang ladang tandus kedukaan
goapengap,juni10
15 Jun 2010 1 Komentar
in PUISI/POETRY
di taman ini
enfin, kupeluk dirimu pagi ini
dalam hangat soleil dan embun kering
bukan bayanganmu
bukan ilusimu
tapi hatimu, mon chéri
di taman ini
ribuan bouquet rose kupersembahkan
untuk kau semaikan dalam kebun cintamu
ma dame
bukan dibawah megahnya Eiffel
sesuai pintamu
bukan di bawah keremangan Hilton dan sulangan champagne
sesuai hasratku
tapi di taman ini paradis indah kuhamparkan
Je vous remercie, vous avez été conditionné